Dalam artikel kali ini saya akan sedikit membahas tentang jaringan komputer, yaitu routing protocol yang dikonfigurasikan untuk menentukan bagaimana caranya Cisco router meneruskan paket-paket data dari internet atau WAN (Wide Area Network) berdasarkan tabel routing.
Protocol routing sendiri menggunakan istilah yang disebut metric dalam menentukan jalur yang terbaik yang akan dipakai. Metric merupakan suatu nilai hasil dari perhitungan algoritma yang dipakai oleh protokol routing yang dapat berupa jarak ke tujuan. Jenis metric yang dipakai bergantung pada pada jenis protokol routing yang digunakan, dimana setiap protokol routing menggunakan metric yang berbeda satu dengan yang lain.
Untuk konfigurasi tabel routing dapat dibuat secara static dan dynamic. Apa itu routing static dan routing dynamic? sobat, mari kita lanjutkan pembahasannya :
Routing Static, merupakan pembuatan tabel routing secara manual. Routing static ini berguna untuk jaringan sederhana yang mana hanya menggunakan beberapa buah router saja dan berguna untuk penghematan penggunaan bandwidth. Secara manual maksudnya adalah jika sobat sebagai administrator jaringan, mengetikkan perintah-perintah tertentu untuk membuat IP static routing sebagai contoh misalkan saya ketikkan perintah berikut :
Cara membuat routing static untuk Router 1 dengan network destination ID 192.168.20.0 dan subnet mask-nya 255.255.255.0 yaitu dengan mengetikkan perintah seperti contoh diatas :
Untuk melakukan pemeriksaan terhadapa penulisan perintah diatas apakah konfigurasi routing berhasil, maka ketikkan perintah :
Routing Dynamic, menggunakan protokol routing yang membuat tabel routing secara otomatis jika topologi jaringan berubah-ubah. Routing dynamic secara umum dapat dibagi dalam dua kategori. Distance vector dan Link state routing protocol, yang masing-masing terdiri dari bermacam-macam routing protocol.
RIP (Routing Information Protocol) merupakan protocol paling sederhana yang termasuk jenis distance vector. RIP menggunakan jumlah lompatan (hop count) sebagai metric dengan 15 hop maksimum. Jadi hop count yang ke-16 tidak dapat tercapai dan router akan memberikan error message “destination is unreachable” (tujuan tidak tercapai). Daftar tabel routing protokol RIP di-update setiap 30 detik, sedangkan default administrative distance untuk RIP yaitu 120.
Untuk menerapkan RIP pada router, berikut perintahnya :
Cara mengkonfigurasikan RIP untuk Router 1 sebagai brikut :
Protocol routing sendiri menggunakan istilah yang disebut metric dalam menentukan jalur yang terbaik yang akan dipakai. Metric merupakan suatu nilai hasil dari perhitungan algoritma yang dipakai oleh protokol routing yang dapat berupa jarak ke tujuan. Jenis metric yang dipakai bergantung pada pada jenis protokol routing yang digunakan, dimana setiap protokol routing menggunakan metric yang berbeda satu dengan yang lain.
Untuk konfigurasi tabel routing dapat dibuat secara static dan dynamic. Apa itu routing static dan routing dynamic? sobat, mari kita lanjutkan pembahasannya :
Routing Static, merupakan pembuatan tabel routing secara manual. Routing static ini berguna untuk jaringan sederhana yang mana hanya menggunakan beberapa buah router saja dan berguna untuk penghematan penggunaan bandwidth. Secara manual maksudnya adalah jika sobat sebagai administrator jaringan, mengetikkan perintah-perintah tertentu untuk membuat IP static routing sebagai contoh misalkan saya ketikkan perintah berikut :
router(config)#ip route network_destination_id subnet_mask default_gateway [administrative_distance]Berikut keterangan perintah yang saya buat diatas :
- network_destination_id adalah alamat jaringan yang dituju.
- subnet_mask adalah subnet mask jaringan yang dituju.
- default_gateway adalah IP address gateway, biasanya address router yang berhubungan langsung.
- administrative_distance adalah nilai 0-255 yang diberikan pada routing. Bertambah rendah nilai yang diberikan maka bertambah tinggi kegunaannya. Jika nilai tidak diberikan maka nilai default akan digunakan. Nilai default untuk directly connected (C) = 0 dan statically connected (S) = 1.
Cara membuat routing static untuk Router 1 dengan network destination ID 192.168.20.0 dan subnet mask-nya 255.255.255.0 yaitu dengan mengetikkan perintah seperti contoh diatas :
router1(config)#ip route 192.168.20.0 255.255.255.0 192.168.10.11
Untuk melakukan pemeriksaan terhadapa penulisan perintah diatas apakah konfigurasi routing berhasil, maka ketikkan perintah :
router1#sh ip route
Routing Dynamic, menggunakan protokol routing yang membuat tabel routing secara otomatis jika topologi jaringan berubah-ubah. Routing dynamic secara umum dapat dibagi dalam dua kategori. Distance vector dan Link state routing protocol, yang masing-masing terdiri dari bermacam-macam routing protocol.
RIP (Routing Information Protocol) merupakan protocol paling sederhana yang termasuk jenis distance vector. RIP menggunakan jumlah lompatan (hop count) sebagai metric dengan 15 hop maksimum. Jadi hop count yang ke-16 tidak dapat tercapai dan router akan memberikan error message “destination is unreachable” (tujuan tidak tercapai). Daftar tabel routing protokol RIP di-update setiap 30 detik, sedangkan default administrative distance untuk RIP yaitu 120.
Untuk menerapkan RIP pada router, berikut perintahnya :
router(config)#router ripUntuk menerapkan RIP tersebut ke suatu network address, berikut perintahnya :
router(config-router)#network network_idSebagai contoh penerapan pada jaringan WAN, berikut perhatikan gambar dibawah ini :
Cara mengkonfigurasikan RIP untuk Router 1 sebagai brikut :
router1(config)#ip routingBaik sobat sampai disini konfigurasi dinyatakan selesai dalam mengenal dan melakukan konfigurasi routing static dan dinamik. Semoga artikel ini bermanfaat.
router1(config)#router rip
router1(config-router)#network 215.10.20.0
router1(config-router)#network 215.10.10.0
router1(config-router)#exit
router1#write mem
Tidak ada komentar:
Posting Komentar